"aku begitu takjub dengan kemuliaan hatimu.
kau bagaikan pelita di ujung malam.
tak sanggup ku menahan segala peka dari sebuah esensi kehidupan.
walau raga ini tak kunjung mengindahkan apa yang tersirat, tapi sungguh hati ini penuh dengan segala aspek kekaguman padamu "
wahai rupawan di atas matahari...
bunuh aku jika aku dusta
matikan aku jika aku salah berujar
aku duduk di tengah malam ditemani suara serangga-serangga kecil bersautan diantara semak belukar
ku toleh arah langit dan tak ku temukan purnama
ku palingkan wajahku ke timur tak ku temukan pula rasi kejora
desir angin malam ini terasa menyapu hijabku
namun aku tak lelah mengagumimu,
terus ku syairkan apa yang belum tersurat
detik demi detik ku lalui dengan kekagumanku padamu
tak sengaja ku ukir asmamu di sisi hatiku
tak ingin ku hapus apa yang telah melekat di diriku tentangmu
wahai rupawan di atas matahari...
benaluku tak lagi akan meracunimu
duriku pun tak akan ku torehkan untuk sebuah luka di jarimu
apa dayaku sanggup untuk menyambutmu
namun kadang, aku pun tak lagi mencarimu
keyakinanku akan keberadaanmu di sisiku telah memenuhi kekosongan jiwa
tak akan ku pungkiri lagi rasa ini
ku telah jatuh dalam kecintaanku padamu
0 comments :
Post a Comment
Comment yuuk