Bagaimana hari ini? Masih bugar dan tetap sehat kan?Alhamdulillah…
Postingan ini sebelumnya saya post di media sosial sebelah, tapi karena saya ingin berbagi dengan yang lain, saya repost tips berikut ini.
Beberapa minggu yang lalu saya masih di minggu awal masuk perkuliahan. Dipikiran saya saat itu adalah “apalagi kalau tidak kontrak kuliah yang saya dengar tiap hari selama seminggu”, namun ternyata kemarin pagi saya salah. Mata kuliah Structure IV yang saya dapat kali pertama di awal semester 4 rasanya menjadi sesuatu yang baru untuk saya, dengan dosen baru dan sistem mengajar yang baru pula. Dari sini saya dapat ide menulis tentang Strategi apa yang digunakan untuk memperbanyak kata ketika kita diminta untuk membuat tulisan dalam Bahasa Inggris lebih banyak?
Misalnya saja anda mendapat tugas dengan perintah seperti ini, “Make an article of 400 words”, dan anda belum siap untuk menulis 400 kata dalam waktu yang ditentukan. Jangankan untuk menulis sebanyak itu, bayangan ide saja bahkan belum ada di pikiran anda.
Nah dari command diatas “biasanya”, contoh nyatanya teman-teman saya sendiri, sering kebingungan untuk membuat satu esai atau artikel sebanyak itu karena mereka terbiasa membuat sebuah tulisan hanya dengan beberapa paragraf, atau paling banter 4 paragraf, itu saja dirasa sudah sangat banyak, dan parahnya lagi, 1 paragraf biasanya hanya terdiri dari 4-5 kalimat sederhana. Jadi kita bisa hitung atau dikira-kira banyak kata yang mereka produksi hanya sekitar 150 kata. Lalu bagaimana jika pada suatu ujian tulis anda mendapati soal seperti yang saya sebutkan diatas? Apa anda lalu mencoba menulis semua ide yang ada di pikiran anda lalu anda campur aduk ide tersebut sebanyak kata yang diminta? atau mungkin saja anda akan menulis sebanyak kata dalam perintah yang diminta dengan menceritakan sebanyak-banyaknya, sampai-sampai, kadang, tulisan anda nda karu-karuan (tidak jelas ), njlimet, bahkan sampai tak terfokus pada ide yang ingin anda sampaikan, alhasil tulisan anda tidak mempunyai tema yang jelas. Kalau sudah begitu anda harus coba strategi yang akan saya berikan.
Namun yang perlu saya tekankan disini adalah, kita harus benar-benar mengerti dulu,apa Clause itu sendiri.
Clause adalah kumpulan kata yang terdiri dari subjek dan predikat yang hanya mempunyai satu ide pokok. Clause bisa berdiri sendiri yang disebut Main Clause atau Independent Clause, karena tidak terikat pada klausa yang lain, dan juga dapat memiliki makna (tidak bergantung pada ada tidaknya klausa yang lain). Sebaliknya, Klausa yang disebut Sub Clause atau Dependent Clause tidak akan memiliki makna jika dia berdiri sendiri karena klausa ini sebagai anak kalimat yang terikat dengan klausa sebelum/ sesudahnya.
Clause memiliki jenis yang bermacam-macam, seperti Noun clause, Adjective clause, dan Adverb clause. Saya tidak akan menjelaskan macam-macamnya karena anda bisa belajar sendiri melalui referensi buku atau anda bisa browsing lewat internet( hehehe maaf ya, biar pinter sama-sama maksudnya). Ini ada beberapa link recomendasi dari saya untuk belajar macam-macam klausa,
Clause memiliki jenis yang bermacam-macam, seperti Noun clause, Adjective clause, dan Adverb clause. Saya tidak akan menjelaskan macam-macamnya karena anda bisa belajar sendiri melalui referensi buku atau anda bisa browsing lewat internet( hehehe maaf ya, biar pinter sama-sama maksudnya). Ini ada beberapa link recomendasi dari saya untuk belajar macam-macam klausa,
Nah kita mulai percobaan kita sekarang. Contohnya saja, kita akan menulis sebuah kalimat seperti ini,
“My friend will visit my house next holiday”
“My friend will visit my house next holiday”
Kalimat di atas terdiri dari 8 kata. Bayangkan saja 8 kata itu akan menjadi banyak kata dengan mengubahnya menjadi beberapa klausa.
Pertama, frase “my famili” sebagai subjek dan noun kita ganti dengan adjective clause, seperti ini,
“My friend who take Business Management major in Cambrige University, in England”
Dan wow! jadi kita bisa mengembangkan 1 frase menjadi 12 kata.
Dan wow! jadi kita bisa mengembangkan 1 frase menjadi 12 kata.
Lalu kita coba kembangkan kata yang bisa kita jadikan klausa. Misalnya saja kata “house” menjadi noun clause.
“my house which was bought for cash by my older brother six years ago”
Kita telah membuat 1 frase menjadi 14 kata.
“my house which was bought for cash by my older brother six years ago”
Kita telah membuat 1 frase menjadi 14 kata.
Great! Kita sudah mengembangkan 8 kata dalam satu kalimat menjadi 30 kata. Sekarang giliran anda berlatih membuat kalimat dengan pengembangan kata menggunakan klausa. Jika dirasa cukup untuk pengembangan kalimat pertama, tahap selanjutnya adalah mengembangkan kalimat kedua dengan langkah yang sama, seperti yang saya contohkan diatas dan begitu seterusnya.
Tapi yang perlu anda ketahui disini adalah klausa yang kita buat terkadang akan mengaburkan apa yang sudah kita tulis secara jelas sebelumnya, tapi ada juga klausa yang justru lebih menjelaskan apa yang sudah kita tuliskan. Tapi sejauh makna yang terkandung dalam tiap klausa masih sekesinambungan, dalam artian tidak mengarah ke makna yang lain teruskan saja menulis. Keep writing, guys!
Hari ini mungkin sekian dulu ilmu yang ingin saya bagi, barangkali ada yang mau sharing tentang apa saja yang berhubungan dengan tulisan saya, mari berbagi ilmu (Correct me if i’m wrong). Semoga bermanfaat ^__^
2 comments :
Makasih infonya mbak ica.salam kenal aja ya.dan kalau tak keberatan yuk tukeran link
Halo :)
Sama2, semoga bermanfaat.
Salam kenal kembali ya,
sering2 mampir sini ya :)
Boleh , yuk tukeran link
Post a Comment
Comment yuuk