Flying Cute Baby Blue Butterfly

"Nikmat Tak Berujung"

Hidupku tak lepas dari sentuhan Allah
Begitu aku menyebutnya Nikmat Tak Berujung
Sungguh tak bisa ku lukis uraian syukurku padaMu
Nyawa yang cuma-cuma Kau tiupkan dalam ragaku
Nafas yang tak perlu ku bayar dengan materi
Keluarga kecil penuh cinta dan kasih
Rumah sederhana dengan sudut-sudut kerinduan
Ya Allah,

Kala tubuh rentanya mengais rezekiNya untukku

Hampir setiap pagi langkahnya di ayunkan ke pagar depan
Diikuti seseorang yang sangat dia cintai dibelakangnya, sambil membawakan tas gendong hitam berisi surat-surat nasabah suaminya
Ku dengar pesan-pesan singkat dari bibir tuanya untuk istrinya
Ku lihat istrinya memakaikan sepasang kaus kaki di kakinya
Dia mulai beranjak dari kursi teras rumah dengan menjinjing tasnya
Kemudian membuka pintu kendaraan pribadinya

*The journey of that love*

Dulu kami pernah saling kenal di luar dunia nyata
bertegur sapa dalam kolom komentar
hampir setiap pagi tak pernah kami lewatkan
walau hanya untuk sekedar berkata "selamat pagi"
setelah kami vakum dari dunia itu,
kami dipertemukan lagi di sisi lain di luar dunia nyata
tak pernah terbesit dalam memoriku untuk merasakan apa itu cinta

" Aku melupakan-Nya"

Aku kini telah memasuki ambang kedewasaan tapi sifat dan egoku masih saja tetap sama dengan hari kemarin.
perubahan yang aku anggap sudah cukup untuk perempuan sebayaku ternyata tak membuatku terlihat lebih bijak dalam menyikapi suatu masalah.
aku masih saja menangis dalam letih jiwa
aku masih saja menyendiri dalam ruang kamar
aku masih saja menampakkan ego yang terus berontak

Teruntuk : kamu

"aku begitu takjub dengan kemuliaan hatimu.
kau bagaikan pelita di ujung malam.
tak sanggup ku menahan segala peka dari sebuah esensi kehidupan.
walau raga ini tak kunjung mengindahkan apa yang tersirat, tapi sungguh hati ini penuh dengan segala aspek kekaguman padamu "

wahai rupawan di atas matahari...
bunuh aku jika aku dusta
matikan aku jika aku salah berujar

aku duduk di tengah malam ditemani suara serangga-serangga kecil bersautan diantara semak belukar
ku toleh arah langit dan tak ku temukan purnama
ku palingkan wajahku ke timur tak ku temukan pula rasi kejora
desir angin malam ini terasa menyapu hijabku
namun aku tak lelah mengagumimu,
terus ku syairkan apa yang belum tersurat
detik demi detik ku lalui dengan kekagumanku padamu
tak sengaja ku ukir asmamu di sisi hatiku
tak ingin ku hapus apa yang telah melekat di diriku tentangmu

wahai rupawan di atas matahari...
benaluku tak lagi akan meracunimu
duriku pun tak akan ku torehkan untuk sebuah luka di jarimu

apa dayaku sanggup untuk menyambutmu
namun kadang, aku pun tak lagi mencarimu
keyakinanku akan keberadaanmu di sisiku telah memenuhi kekosongan jiwa
tak akan ku pungkiri lagi rasa ini
ku telah jatuh dalam kecintaanku padamu

Doa indahku untuk mama ^_^

Mama, sosok wanita yang kehadirannya akan selalu mulia dimata dan hatiku. Bagaimana tidak? aku melalui perjalanan panjang yang butuh waktu cukup lama untuk memulai kehidupan dari ruh menjadi manusia bumi, dan dia selalu menemaniku kapanpun dan dimanapun.
Dia rela menjaga ku meski dia belum menyentuh ragaku,
rela memberi ruang hidup untukku ketika dalam rahimnya,

"Hadiah penyesalanku pagi itu"



Pukul 22.46 , instrument piano Be With You membangunkanku yang setengah sadar untuk membuka sms yang bertuliskan 1 message, Abi dan dengan detail foto di sebelah kanan. Tapi alam bawah sadarku ternyata lebih kuat mensugesti aku untuk tetap berada disana. Tanpa aku membaca dengan jelas apa yang dia kirim untukku, aku kembali memejamkan mata. Selang beberapa jam, alarm telepon genggamku yang ku setting 01.58 sudah mulai mengganggu gendang telingaku dengan ringtone

bangga ketika karya kita di curi

"karyaku di curi 2 orang sekaligus"
"bangga deh karyaku di curi"
kata-kata paling lucu yang pernah aku dengar, ketika lelaki cukup umur melontarkannya padaku di suatu ruang chat. Dengan tingkat intelegent yang kalau boleh aku menebak, pasti diatas rata-rata, dia bilang seperti itu, padahal karyanya di curi orang. Mungkin karena yang mencurinya adalah sarjana lulusan perguruan tinggi negeri di Indonesia, lantas dia hanya tertawa bangga. Walaupun dia hanya lulusan SMK , dan bukan tidak mampu mengambil gelar yang saat ini banyak orang berebut untuk mendapatkkannya, tapi ibunda laki-laki ini pun menyebutkan dalam blognya

ketika sudut kerinduan di persimpangan

Aku baru menyadari apa yang harus aku sadari ketika tangan Allah menyentuh kalbu yang Dia berikan padaku. Setiap pembicaraanku dengan mama akhir-akhir ini selalu mama selipkan cerita-cerita masa lalu yang kadang membuat hatiku geli tak karuan, kadang sedih, kadang terlihat sangat interest untuk di dengarkan dan ternyata yang paling parah, rasanya kehidupan masa lalu mama atau mungkin siapapun yang hidup di jaman itu begitu berwarna sekali. Mama memulai hidupnya dengan ke lima kakak-kakaknya dengan keadaan yang "pas-pasan", ketika mereka harus membagi makanan sehingga semua merasakan

Doa Tentang Cinta

Ya Alloh Yang Maha Penyayang (ar-Rahiimu),
Aku bernaung pada cinta-Mu yang suci
Aku bernaung pada cinta-Mu yang hakiki
Rabb, Alloh-ku Yang Maha Pemurah (ar-Rahmaanu)

ending cerita

Malam itu

ketika daun dan benalu bermandikan peluh air langit

ketika gemerincik hujan selimuti batu dan tanah

ketika petir bisingkan gendang telinga para makhluk

aku tersadar dalam lelahnya semesta

....

Wahai cahaya di atas purnama

Jika aku nila yang akan merusak susu dalam belanga?

Enggankah kau sampaikan sebuah jeritan doa pada Rabb-Ku?

agar kelak tak ku jamah ruang peluh penuh dosa itu

Copyright by Catatan Aica. Powered by Blogger.